(Triyuwono, 2013) mengatakan bahwa
Akuntansi bersifat diskursif, yaitu akuntansi memiliki sifat mempengaruhi dan
dipengaruhi. Ketika akuntansi lahir dari entitas kapitalis, maka informasi yang
disajikan pun bersifat kapitalis sehingga keputusan-keputusan yang dikeluarkan
pun untuk perencanaan kedepan bersifat kapitalis, dengan kata lain mementingkan
kenaikan laba perusahaan atau kelangsungan hidup perusahaan atau bahkan
mementingkan para pemegang sahamnya untuk makmur. Lain halnya jika akuntansi
lahir dari perusahaan syariah, maka seharusnya
informasi yang disajikannya pun tidak hanya bersifat laba tapi juga ada
social (profit and social oriented).
Harahap menyatakan bahwa
“Misalnya konsep mana yang dipakai dari ketiga konsep proprietary theory,
entity theory dan enterprise theory? Maka akan saya jawab enterprise
theory karena lebih mencakup aspek social dan pertanggungjawaban… Enterprise
Theory menjelaskan bahwa akuntansi harus melayani bukan saja pemilik perusahaan
tetapi juga masyarakat”
Mari kita bahas secara singkat ketiga teori
tersebut. Proprietory theory memahami bahwa
pemilik perusahaan merupakan organ tertinggi dalam perusahaan, sehingga
pemilik dan perusahaan merupakan satu kesatuan. Sedangkan teori kedua, entity
theory menyatakan bahwa entitas dan pemiliki adalah dua hal yang terpisah.
Dimana sebuah entitas tetap mengingingkan selalu berjalan, bertahan dan
berkembang, namun dilain sisi ada kepentingan pemegang saham yang harus
dipenuhi kemakmurannya. Sehingga dalam teori kedua ini dikenal dengan problem
agency.
Menurut (Triyuwono, 2013), dari kedua teori
tersebut memiliki sifat egoistik, dimana kedua teori di atas hanya mementingkan
dua stakeholder yaitu entitas (manajer) dan pemilik. Bagaimana dengan stake
holder yang lain seperti karyawan? alam yang dieksploitasi? masyarakat dan
lingkungan sekitar yang membutuhkan? Dan stakeholdernya lainnya? Teori ini dirasakan sudah tidak relevan lagi,
karena sebuah perusahaan dapat berdiri dan berjalan disebabkan oleh (1) stakeholder
secara langsung (direct stakeholder) dalam menghasilkan laba dan (2) yang
secara tidak langsung (indirect stakeholder) juga ikut berperan.
(1)
Dalam
perusahaan, petinggi-petinggi (top manajer) memiliki peran penting karena
memiliki pengetahuan lebih secara mengglobal, namun tidak dapat dipungkiri
bahwa setiap harinya mereka dibantu oleh para karyawan bawahan dan sebagainya,
sehingga perusahaan perlu memperhatikan kesejahteraan karyawan.
(2)
Tanpa
disadari perusahaan berdiri di atas muka bumi, dengan kata lain adalah alam.
Dimana alam merupakan tempat penyedia sumber daya yang kita butuhkan, terlebih
lagi bagi perusahaan yang bahan pokoknya berasal dari alam.
(3)
Masyarakat
sekitar, tidak hanya para pelanggan, tapi juga masyarakat sekitar atas dampak
kegiatan perusahaan secara tidak langsung memberikan image kepada perusahaan
dan mempengaruhi kredibilitas perusahaan.
Dalam Islam, istilah ini dikenal dengan
Khalifatulloh fil Ard yaitu manusia sebagai pengelola di muka bumi, manusia
memiliki amanah untuk berbagi kesejahteraan kepada seluruh stakeholder, manusia
dilarang menimbun harta untuk kepentingan dirinya sendiri, karena sebagian
harta yang dimiliki manusia adalah miliki manusia lainnya.
Sehingga dalam Islam dianjurkan untuk
berbagi, dengan berbagi kepada sesama menghilangkan kita dari sifat kikir dan
cinta dunia. Berbagi kepada sesama juga mencirikan kepatuhan kepada tuhannya
(QS. Al-baqarah: 2-3). Dan dengan berbagi, tidak akan membuat orang tersebut
semakin miskin, malah semakin kaya (QS Al-baqarah: 261).
Komentar
Posting Komentar